Dr. Tengku Ahmad Hidayat, seorang ahli hematologi di Rumah Sakit Beacon, telah melihat tren peningkatan limfoma pada pasien HIV—suatu kekhawatiran yang berkembang mengingat populasi HIV di Malaysia berjumlah 85.000 jiwa.
Limfoma, kanker darah yang disebabkan oleh pertumbuhan limfosit yang tidak terkendali, lebih umum terjadi pada pasien HIV karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.
Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif, tetapi stigma seputar HIV sering kali membuat pasien enggan mencari perawatan. Hal ini, ditambah dengan gejala limfoma seperti demam terus-menerus, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar, yang menyerupai penyakit umum, membuat deteksi dini menjadi lebih sulit, dan tanpa tes khusus seperti biopsi atau pemindaian PET, mendiagnosis limfoma bisa menjadi tantangan,” jelasnya.
Terapi Antiretroviral (ART) sangat penting bagi semua pasien HIV. Meskipun tidak menyembuhkan HIV, terapi ini membantu mereka hidup lebih sehat, lebih lama, dan menurunkan risiko penularan,” katanya, seraya menambahkan bahwa pengobatan kanker kurang efektif tanpa ART.
Dengan kesadaran yang lebih baik, diagnosis yang tepat waktu, dan akses perawatan kesehatan yang lebih baik, lebih banyak pasien dapat menerima perawatan yang menyelamatkan nyawa dan hasil yang lebih baik.
Untuk artikel lengkap, sumber : Bernama
