Pengenalan Kepada Kanker Telinga Hidung Tenggorokan

Kanker THT juga dikenal sebagai kanker Kepala dan Leher, yaitu kelompok kanker yang mempengaruhi organ jaringan lunak di daerah kepala dan leher, termasuk kanker nasofaring, kanker rongga mulut, kanker bibir dan kanker hidung dan pranasal sinus, laring, orofaring, hipofaring, tiroid dan kelenjar air liur.

Kanker Kepala dan Leher adalah jenis kanker yang paling umum didapati di Malaysia. Pada tahun 2006, sebanyak 2,884 kasus kanker kepala dan leher dilaporkan di Semenanjung Malaysia, menjadikannya sebagai jenis kanker terbanyak terlepas dari kanker payudara pada kaum wanita (3,525 kasus), diikuti oleh kanker kolorektal (2,866 kasus) dan kanker paru-paru (2,048 kasus).

Jenis kanker kepala dan leher yang paling banyak terjadi adalah Nasofaring, Tiroid, Mulut, Laring, Kanker Kelenjar Air Liur dan Kanker Sinonasal.

Bahagian yang kurang biasa termasuk: Nasofarinks, Rongga hidung, Resdung paranasal, Hypopharynx, Kelenjar air liur

Jenis kanker kepala dan leher yang paling banyak terjadi adalah:

  • Nasofaring
  • Tiroid
  • Mulut
  • Laring
  • Kanker Kelenjar Air Liur
  • Kanker Sinonasal.

Ada beberapa tanda dan gejala untuk kanker Kepala dan Leher. Konsultasikan pada dokter jika terdapat benjolan pada leher yang tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari 2 minggu, benjolan itu tidak berasa sakit dan semakin hari semakin membesar.

  • Benjolan pada leher – Benjolan pada leher bisa muncul pada kanker limfoma, hidung dan tiroid, demikian juga pada kanker THT lainnya. Posisi benjolan pada leher dapat memberikan petunjuk penyebab terjadinya benjolan tersebut.
  • Kanker hidung – Pada kanker hidung tertentu, hidung berdarah juga dapat merupakan gejala kanker. Khususnya bila pendarahan itu sering terjadi, dalam jumlah sedikit atau diiringi dengan sakit kepala atau bau yang tidak sedap, bila gejala ini dirasakan sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
  • Sariawan, bengkak atau luka dalam mulut – Sariawan, bengkak atau luka dalam mulut yang tidak hilang dalam waktu seminggu sebaiknya diperiksakan ke dokter. Hal ini sangat penting khususnya jika gejala disertai dengan benjolan di leher.
  • Suara serak – Suara serak boleh menjadi indikasi kanker pita suara. Ia juga boleh merupakan indikasi dari kanker tiroid. Hal ini Karena saraf pita suara berada sangat dekat di belakang kelenjar tiroid dan dapat dipengaruhi oleh kanker yang terjadi dalam kelenjar itu.
  • Kesulitan menelan makanan – Kesulitan menelan makanan dapat menjadi gejala kanker tenggorokan, dan sebaiknya periksakan diri ke dokter. Esofagoskopi mungkin diperlukan unuk menemukan penyebabnya.
  • Rasa sakit atau telinga tersumbat – Rasa sakit atau telinga tersumbat boleh disebabkan karena tumor di hidung atau tenggorokan. Kanker hidung mungkin diawali dengan gejala telinga tersumbat atau adanya rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang tiba-tiba muncul di sekitar telinga.

Penggunaan alkohol dan tembakau (termasuk jenis tembakau tanpa asap, kadang disebut “tembakau sugi” atau “sedotan”) adalah faktor-faktor resiko terpenting untuk kanker kepala dan leher, khususnya kanker rongga mulut, orofaring, hipofaring dan laring.

Sedikitnya 75% kanker kepala dan leher disebabkan oleh penggunaan tembakau dan alkohol. Orang yang menggunakan tembakau dan alkohol sekaligus mempunyai resiko yang lebih besar terkena kanker jenis ini daripada mereka yang menggunakan tembakau ataupun alkohol saja. Penggunaan tembakau dan alkohol bagaimanapun bukan merupakan faktor penyebab terjadinya kanker kelenjar air liur.

Terinfeksi dengan HPV (Human Papilloma Virus) penyebab kanker, khususnya HPV tipe 16 boleh merupakan faktor pemicu beberapa jenis kanker kepala dan leher, khususnya kanker orofaring yang melibatkan amandel atau pangkal lidah.

Faktor-faktor resiko kanker kepala dan leher termasuk mengunyah daun sirih; mengonsumsi makanan berpengawet atau asin; kesehatan mulut yang buruk; pekerjaan yang selalu terkena paparan debu kayu, asbes dan serat sintetis; paparan radiasi; infeksi virus Epstein-Barr, keturunan, khususnya keturunan bangsa Cina, adalah sebuah faktor pemicu kanker nasofaring.

Jenis

Jenis kanker kepala dan leher yang paling banyak terjadi adalah:

  • Nasofaring
  • Tiroid
  • Mulut
  • Laring
  • Kanker Kelenjar Air Liur
  • Kanker Sinonasal.

Gejala

Ada beberapa tanda dan gejala untuk kanker Kepala dan Leher. Konsultasikan pada dokter jika terdapat benjolan pada leher yang tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari 2 minggu, benjolan itu tidak berasa sakit dan semakin hari semakin membesar.

  • Benjolan pada leher – Benjolan pada leher bisa muncul pada kanker limfoma, hidung dan tiroid, demikian juga pada kanker THT lainnya. Posisi benjolan pada leher dapat memberikan petunjuk penyebab terjadinya benjolan tersebut.
  • Kanker hidung – Pada kanker hidung tertentu, hidung berdarah juga dapat merupakan gejala kanker. Khususnya bila pendarahan itu sering terjadi, dalam jumlah sedikit atau diiringi dengan sakit kepala atau bau yang tidak sedap, bila gejala ini dirasakan sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
  • Sariawan, bengkak atau luka dalam mulut – Sariawan, bengkak atau luka dalam mulut yang tidak hilang dalam waktu seminggu sebaiknya diperiksakan ke dokter. Hal ini sangat penting khususnya jika gejala disertai dengan benjolan di leher.
  • Suara serak – Suara serak boleh menjadi indikasi kanker pita suara. Ia juga boleh merupakan indikasi dari kanker tiroid. Hal ini Karena saraf pita suara berada sangat dekat di belakang kelenjar tiroid dan dapat dipengaruhi oleh kanker yang terjadi dalam kelenjar itu.
  • Kesulitan menelan makanan – Kesulitan menelan makanan dapat menjadi gejala kanker tenggorokan, dan sebaiknya periksakan diri ke dokter. Esofagoskopi mungkin diperlukan unuk menemukan penyebabnya.
  • Rasa sakit atau telinga tersumbat – Rasa sakit atau telinga tersumbat boleh disebabkan karena tumor di hidung atau tenggorokan. Kanker hidung mungkin diawali dengan gejala telinga tersumbat atau adanya rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang tiba-tiba muncul di sekitar telinga.

Faktor

Penggunaan alkohol dan tembakau (termasuk jenis tembakau tanpa asap, kadang disebut “tembakau sugi” atau “sedotan”) adalah faktor-faktor resiko terpenting untuk kanker kepala dan leher, khususnya kanker rongga mulut, orofaring, hipofaring dan laring.

Sedikitnya 75% kanker kepala dan leher disebabkan oleh penggunaan tembakau dan alkohol. Orang yang menggunakan tembakau dan alkohol sekaligus mempunyai resiko yang lebih besar terkena kanker jenis ini daripada mereka yang menggunakan tembakau ataupun alkohol saja. Penggunaan tembakau dan alkohol bagaimanapun bukan merupakan faktor penyebab terjadinya kanker kelenjar air liur.

Terinfeksi dengan HPV (Human Papilloma Virus) penyebab kanker, khususnya HPV tipe 16 boleh merupakan faktor pemicu beberapa jenis kanker kepala dan leher, khususnya kanker orofaring yang melibatkan amandel atau pangkal lidah.

Faktor-faktor resiko kanker kepala dan leher termasuk mengunyah daun sirih; mengonsumsi makanan berpengawet atau asin; kesehatan mulut yang buruk; pekerjaan yang selalu terkena paparan debu kayu, asbes dan serat sintetis; paparan radiasi; infeksi virus Epstein-Barr, keturunan, khususnya keturunan bangsa Cina, adalah sebuah faktor pemicu kanker nasofaring.

Diagnosa dan Pengobatan

Jika seseorang mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas, pemeriksaan THT secara keseluruhan sangat dianjurkan.

Biopsi

adalah pengambilan sel atau sampel tisu yang dapat dilihat di bawah mikroskop oleh ahli patologi. Sekiranya terdapat kelainan, sel yang diambil akan diperiksa untuk melihat tanda barah.

Imbasan CT

adalah kaedah yang menghasilkan gambar terperinci mengenai bahagian di dalam badan, yang diambil dari pelbagai sudut. Gambar dihasilkan oleh komputer yang dihubungkan dengan mesin X-ray. Pewarna boleh disuntik ke dalam vena atau ditelan untuk membantu melihat organ atau tisu dengan lebih jelas

Endoskopi hidung

iasanya diperlukan jika barah hidung disyaki atau perlu dikecualikan. Endoskopi hidung melibatkan memasukkan kamera fleksibel tipis ke hidung untuk memeriksa hidung dan tekak. Pemeriksaan hanya memerlukan beberapa minit dan biasanya tidak menyakitkan. Endoskopi hidung dapat memeriksa kerongkong hingga ke bahagian kotak suara; jika pemeriksaan diperlukan lebih jauh ke bahagian laluan makanan, maka esofagoskopi mungkin disarankan.

Imbasan PET

adalah kaedah mengenal pasti sel-sel tumor malignan di dalam badan. Sebilangan kecil glukosa radioaktif disuntik ke dalam vena. Pengimbas PET berputar di sekeliling badan dan menghasilkan gambaran di bahagian glukosa digunakan di dalam badan. Sel-sel tumor malignan akan kelihatan lebih terang pada gambar kerana lebih aktif menyerap lebih banyak glukosa berbanding sel normal.

Imbasan resonans magnetik (MRI)

adalah kaedah yang menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan rangkaian gambar terperinci mengenai bahagian di dalam badan. Ia juga dapat disebut sebagai pengimejan resonans magnetik nuklear (NMRI).

Bronkoskopi

adalah kaedah yang digunakan untuk melihat ke dalam trakea dan saluran udara besar di paru-paru untuk melihat sebarang keabnormalan. Ia dimasukkan melalui hidung atau mulut ke dalam trakea dan paru-paru.

Sitologi eksfoliatif

adalah kaedah yang digunakan untuk mengumpulkan sel-sel dari bibir atau rongga mulut. Sel-sel tersebut dilihat menerusi mikroskop untuk mengetahui sama ada terdapat sebarang keabnormalan.

Pusat Spesialis Kanker

Selanjutnya

Tampiklan Berdasarkan Keahlian

Selanjutnya

Paket Pemeriksaan

Selanjutnya