
Saat Pekan Kesehatan Pria dimulai, ada satu pengingat penting yang dibawa: pria perlu mulai memprioritaskan kesehatan mereka bukan hanya saat sudah jatuh sakit. Konsultan Urologi, Dr. Balan, memanfaatkan momen ini untuk mengajak pria mengubah cara pandang terhadap kesehatan dan kesejahteraan diri.
“Banyak pria cenderung mengabaikan kesehatan mereka, sering kali menunda kunjungan ke dokter sampai muncul masalah yang serius,” ujar Dr. Balan. “Kita perlu mendorong pria untuk mulai memprioritaskan kesehatan mereka. Bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Salah satu isu paling mendesak dalam kesehatan pria adalah kesehatan prostat. Kanker prostat masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada pria, padahal deteksi dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang kesembuhan.
Pemeriksaan rutin dapat mendeteksi masalah sejak dini,” ujar Dr. Balan. “Pria berusia di atas 50 tahun – atau lebih muda jika ada riwayat kanker prostat dalam keluarga – sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai pilihan skrining prostat.
Dr. Balan juga membahas beberapa miskonsepsi yang paling sering ditemui seputar kesehatan pria—yang sering kali membuat pria enggan mencari perawatan medis yang mereka butuhkan.
Mitos #1: Ke dokter? Nanti aja kalau udah sakit.”
“Pola pikir seperti ini berbahaya,” jelasnya. “Penyakit jantung, diabetes, dan kanker sering kali dapat ditangani dengan lebih efektif jika terdeteksi sejak dini.”
Mitos #2: Testosteron adalah segalanya.
“Ya, testosteron memang penting, tapi kesehatan tidak ditentukan oleh satu hormon saja. Pola makan, kesehatan mental, dan gaya hidup juga punya peran besar.”
Mitos #3: Semua pria mengalami masalah kesehatan yang sama.
“Kebutuhan kesehatan sangat bervariasi tergantung pada faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Itulah mengapa perawatan yang disesuaikan secara individu sangat penting.”
Mitos #4: Menua berarti pasti akan menurun kesehatannya.
“Tidak benar,” kata Dr. Balan. “Banyak pria tetap bertenaga hingga usia lanjut karena membuat pilihan kesehatan yang proaktif.”
Mitos #5: Kesehatan pria kurang penting dibandingkan kesehatan wanita.
“Keduanya sama-sama penting. Masalah seperti penyakit jantung, kesehatan mental, dan kanker prostat juga perlu mendapatkan perhatian yang setara.”
Di luar ruang praktik, Dr. Balan menekankan pentingnya keputusan sehari-hari. “Pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi alkohol serta rokok berlebihan bisa memberikan dampak besar,” ujarnya. “Pilihan gaya hidup seperti inilah yang sering menjadi garis pertahanan pertama terhadap penyakit kronis.”
Pekan Kesehatan Pria bukan sekadar kampanye; ini adalah panggilan untuk sadar diri.
“Pekan ini adalah pengingat bahwa menjaga kesehatan bukan pilihan, itu keharusan,” kata Dr. Balan. “Jadwalkan pemeriksaan. Bicaralah dengan dokter Anda. Rawat tubuh Anda sebelum tubuh memaksa Anda untuk melakukannya.”
