
Kanker payudara, salah satu penyebab utama kanker pada wanita, selama ini sering dianggap hanya menyerang wanita berusia lebih tua. Namun di Malaysia dan Asia, semakin banyak wanita muda yang terdiagnosis—banyak di antaranya sudah pada stadium lanjut akibat keterlambatan deteksi.
Dengan jumlah kasus yang terus meningkat – kesadaran, pemeriksaan yang efektif, deteksi dini, serta terapi yang tepat menjadi sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
Deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur dan pemeriksaan medis tepat waktu dapat membuat perbedaan besar.
![]()
Meskipun kanker payudara sering dianggap sebagai penyakit wanita berusia lanjut, semakin banyak wanita muda di Malaysia terdiagnosis pada stadium lanjut—ketika pengobatan lebih sulit, biaya lebih tinggi, dan prognosis lebih buruk.
Menurut Data Laporan Pendaftaran Kanker Nasional 2017–2021, 1 dari 23 wanita berisiko terkena kanker payudara, dengan 50,5% kasus ditemukan pada stadium 3 dan 4.
Di Asia, kanker payudara pada wanita muda cenderung muncul sekitar 10 tahun lebih awal dibandingkan negara Barat. Di Malaysia, 52,3% kasus kanker payudara terjadi pada wanita berusia di bawah 49 tahun, termasuk ibu muda, wanita pekerja, dan mereka yang baru memulai kehidupan dewasa.
Sayangnya, banyak wanita di kawasan ini tidak menyadari bahwa mereka juga berisiko. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini.
Dengan meningkatnya jumlah kasus, pemeriksaan rutin sangat penting bagi wanita muda supaya kanker payudara dapat terdeteksi sejak dini.
![]()
Wanita muda lebih mungkin memiliki mutasi genetik seperti BRCA1 atau BRCA2 yang meningkatkan risiko kanker payudara serta memengaruhi tipe dan tingkat agresivitas penyakit.
Payudara wanita muda umumnya lebih padat, sehingga tumor lebih sulit dideteksi dengan pemeriksaan rutin. Akibatnya, diagnosis sering terlambat.
Rata-rata, wanita di Malaysia datang dengan benjolan sekitar 4,2 cm, dan bisa menunda pemeriksaan hingga 3 bulan.
![]()
Kanker payudara pada wanita muda cenderung tumbuh lebih cepat dan berkemungkinan besar untuk menyebar ke bagian tubuh lain.
Tumor pada kelompok usia ini biasanya berukuran lebih besar, lebih lanjut dan cenderung negatif terhadap reseptor hormon atau HER2-positif—faktor yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit.
Kanker payudara triple-negatif (TNBC), subtipe yang sangat agresif dan sulit diobati, juga lebih sering terjadi pada wanita muda.
Dibandingkan wanita yang lebih tua, pasien muda menghadapi risiko lebih tinggi untuk kambuh pada 5 hingga 10 tahun setelah pengobatan. Berdasarkan data dari Breast Cancer Research Foundation, kasus metastasis kanker payudara pada wanita di bawah 40 tahun meningkat sekitar 3,5% per tahun (2004–2017).
Meskipun angka kejadian kanker payudara pada wanita muda lebih rendah dibandingkan wanita yang lebih tua, dampaknya bisa lebih parah
Wanita di bawah usia 40 tahun memiliki kemungkinan hampir 40% lebih tinggi meninggal akibat kanker payudara, dibandingkan mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Para peneliti meyakini bahwa ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka kanker payudara pada wanita muda, antara lain:
![]()
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tren ini menegaskan pentingnya deteksi dini serta langkah proaktif dalam menjaga kesehatan.
![]()
Pemeriksaan kanker payudara secara rutin dapat menyelamatkan nyawa karena mampu mendeteksi kanker sejak dini, saat pengobatan paling efektif. Pemeriksaan ini meliputi kunjungan berkala ke dokter serta tes pencitraan—USG untuk wanita di bawah 40 tahun dan mammogram untuk wanita usia 40 tahun ke atas.
Mammogram, yang merupakan standar emas dalam pemeriksaan, dapat mendeteksi benjolan sangat kecil hingga berukuran 1 milimeter (1 mm), bahkan bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi kanker.
Di Hong Kong, setelah program pemeriksaan massal dijalankan, ukuran rata-rata benjolan yang terdeteksi menurun dari 4,2 cm menjadi 2,1 cm, menunjukkan besarnya manfaat deteksi dini.
Di Amerika Serikat dan Australia, sekitar 70% wanita menjalani pemeriksaan rutin, sehingga 60–70% kasus kanker payudara terdeteksi pada stadium 1 atau 2. Sebaliknya, di Malaysia, angka pemeriksaan hanya sekitar 15%, sehingga hanya 20–40% kasus terdeteksi lebih awal. Mayoritas ditemukan pada stadium 3 atau 4, ketika pengobatan menjadi lebih sulit dan hasilnya kurang efektif.
Dengan meningkatkan angka pemeriksaan rutin, lebih banyak kasus dapat terdiagnosis pada stadium awal, sehingga peluang keberhasilan pengobatan lebih besar dan lebih banyak nyawa dapat diselamatkan.
![]()
Banyak wanita menolak untuk melakukan mammogram karena takut sakit, khawatir terhadap radiasi, biaya, atau salah kaprah bahwa pemeriksaan ini tidak perlu dilakukan jika merasa sehat. Ada juga yang khawatir bahwa prosedur ini dapat “merusak” payudara, sementara sebagian lainnya beranggapan bahwa USG saja sudah cukup.
Walaupun USG dapat mendeteksi benjolan sekecil 3–4 mm, USG tidak mampu menemukan perubahan halus pada jaringan payudara yang dapat terdeteksi oleh mammogram hingga ukuran 1–2 mm, sehingga kondisi tersebut dapat dipantau secara ketat tanpa perlu langsung menjalani operasi untuk kelainan yang masih sangat kecil.
Dengan pemeriksaan rutin, kanker dapat ditemukan pada tahap paling awal dan paling mudah diobati—seringkali bahkan sebelum operasi atau terapi intensif dibutuhkan.
Di Malaysia, angka pemeriksaan masih rendah karena kurangnya kesadaran, kekhawatiran biaya, dan rasa takut.
Namun, saat ini semakin banyak rumah sakit yang menawarkan paket pemeriksaan dengan harga terjangkau, serta adanya inisiatif pemerintah untuk mendorong program pendeteksian dini, menjadikan mammogram lebih mudah diakses dibandingkan sebelumnya.
Jangan tunggu sampai ada gejala. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa.
![]()
Menemukan benjolan di payudara memanglah mengkhawatirkan, tetapi 95% benjolan pada wanita muda bukan kanker. Sebagian besar disebabkan oleh kondisi jinak, seperti:
Perhatikan perubahan:
Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri adalah sesaat setelah menstruasi selesai, saat payudara terasa lebih lembut dan tidak bengkak, sehingga lebih mudah mendeteksi adanya perubahan.
Langkah 1: Cari Posisi Yang Nyaman
Berbaringlah di tempat tidur dalam posisi rileks. Posisi ini membantu jaringan payudara menyebar rata, sehingga lebih mudah diraba.
Langkah 2: Gunakan Teknik yang Tepat
Langkah 3: Periksa Perubahan yang Terlihat
![]()
Berdirilah di depan cermin dan periksa:
Kenali payudara Anda.
Ulangi pemeriksaan ini setiap bulan dan segera ke dokter jika ada hal yang mencurigakan.
Ukuran payudara dapat memengaruhi seberapa mudah benjolan teraba. Secara umum:
Pemeriksaan payudara sendiri penting untuk mengenali kondisi tubuh Anda, namun tidak dapat menggantikan pemeriksaan rutin seperti USG atau mammogram, yang mampu mendeteksi perubahan pada jaringan payudara sebelum benjolan terlihat atau teraba.
Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan yang tidak biasa, jangan diabaikan. Deteksi dini dapat menyelamatkan hidup anda.
Ambil Kendali atas Kesehatan Anda Hari Ini
![]()
Kanker payudara pada wanita muda memang semakin meningkat, tetapi deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Baik melalui pemeriksaan sendiri, konsultasi dengan dokter, maupun pemeriksaan USG atau mammogram, langkah proaktif adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda.
Rasa takut atau kesalahpahaman tidak seharusnya menjadi penghalang bagi kesehatan Anda.
Pemeriksaan payudara itu aman, mudah diakses, dan sangat penting.
Semakin dini kanker payudara terdeteksi, semakin tinggi tingkat keberhasilan pengobatan dan harapan hidup.
Jangan tunggu hingga gejala muncul—ambil langkah sekarang juga. Jadwalkan pemeriksaan Anda, dan berikan semangat kepada orang-orang terdekat Anda untuk melakukan hal yang sama.
